Jelajah
kali ini bisa dikatakan sebagai penjelajahan terakhir pada liburan semester
dua. Sebelumnya saya bersama teman setia yaitu Teguh Priyambodo sudah
menjelajahi Curug Nini, Curug Cingongah dan Curug Tempuran. Sebenarnya kami pada
penjelajahan kali ini hendak menuju Curug Pengantin dan Curug Sawangan yang
kebetulan letaknya satu desa dengan Curug Tempuran, yaitu di Desa Bumisari
Kecamatan Bojongsari Purbalingga. Akan tetapi saat kami menuju kesana tanggal
05 September 2014 kondisi kedua Curug sedang kering, selain itu kondisi jalan
sangat buruk dimana kondisi jalan berbatu dan tanjakan curam sehingga tidak kami sarankan untuk menjadi
destinasi wisata. Akhirnya setelah berdiskusi secara singkat serta mencoba googling mencari alternatif curug yang
lain maka meski sudah jam 16:00 WIB kami memutuskan untuk menuju Curug Ciputut
di Desa Talagening Kecamatan Bobotsari Purbalingga.
Tujuan Awal ke Curug Sawangan Bumisari, namun kondisi curug sedang kering |
Derasnya
air membelah kesunyian dan keindahan Curug Ciputut. Seperti curug lain yang
sudah kami kunjungi, curug ini bagaikan surga tersembunyi karena keindahannya
yang luar biasa namun hanya segelintir orang saja yang tahu akan keberadaan
curug ini. Keindahan curug ini sekaligus menjawab rasa kecewa kami karena curug
yang dikunjungi sebelumnya yaitu Curug Sawangan dan Curug Pengantin jauh dari
harapan. Curug Ciputut tergolong unik karena biasanya daerah di sekitar grojogan air cukup dalam, akan tetapi
pada curug ini daerah di sekitar grojogan
cukup dangkal meskipun curug ini sesungguhnya cukup tinggi sehingga bagi anda
yang belum mahir berenang namun ingin berfoto di dekat grojogan air Curug Ciputut bisa menuju ke grojogan dengan mudah tanpa susah payah berenang. Meski demikian
bagi yang ingin berenang sambil bermain air ada beberapa spot yang bisa digunakan untuk berenang, meski tidak terlalu dalam
dan tidak dibawah grojogan. Perbedaan
lainnya dengan curug kebanyakan adalah biasanya di curug hanya terdengar suara
jangkrik dan gangsir, sedangkan pada Curug Ciputut selain mendengar suara
jangkrik dan gangsir anda bisa mendengarkan harmoni yang ditimbulkan oleh
belasan pompa air tradisional yang terletak di dekat curug. Cukup unik bukan.
Seperti
curug-curug lain yang telah kami kunjungi, anda bisa mengunjungi curug ini
gratis karena memang curug ini masih belum dikelola dan dikembangkan Pemkab
Purbalingga untuk pariwisata. Kendaraan bisa diparkirkan di lahan kosong dekat
tulisan “Demplot Kebun Pisang, IbM Kelompok Usaha Pisang Unsoed di Talagening”,
pastikan kendaraan terkunci dengan baik untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan karena tidak ada yang menjaga kendaraan anda, serta curug berada di
bawah sehingga anda tidak mungkin memantau kendaraan saat bermain air di
sekitar curug. Kemungkinan lain adalah ada warga yang berjaga di sekitar
kendaraan sehingga anda harus membayar parkir, namun parkir paling mahal hanya
Rp. 2.000,00 sehingga cukup murah jika dibandingkan keindahan alam yang
terhampar di sekitar curug. Satu hal yang paling utama adalah selalu berdoa
kepada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam agar selalu diberi keselamatan, termasuk
saat menuju ke Curug Ciputut serta selalu berhati-hati agar rekreasi anda ke
Curug Ciputut menjadi rekreasi yang menyenangkan. Sebagai penutup kami ingin
menegaskan, jika sedang berlibur ke Purbalingga dan ingin mengunjungi Curug
dengan keunikannya yang khas, pastikan Curug Ciputut masuk ke daftar destinasi
wisata anda
1 Komentar untuk "Jelajah Curug Ciputut"
nyesel banget, bertahun tahun tinggal di purwokerto dan purbalingga tapi tidak menjelajahi wisatanya :(