Rio Adhitya Cesart

Kita Berbagi Masalah Kita Berbagi Solusi

Jelajah Curug Ciputut

            Jelajah kali ini bisa dikatakan sebagai penjelajahan terakhir pada liburan semester dua. Sebelumnya saya bersama teman setia yaitu Teguh Priyambodo sudah menjelajahi Curug Nini, Curug Cingongah dan Curug Tempuran. Sebenarnya kami pada penjelajahan kali ini hendak menuju Curug Pengantin dan Curug Sawangan yang kebetulan letaknya satu desa dengan Curug Tempuran, yaitu di Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari Purbalingga. Akan tetapi saat kami menuju kesana tanggal 05 September 2014 kondisi kedua Curug sedang kering, selain itu kondisi jalan sangat buruk dimana kondisi jalan berbatu dan tanjakan curam sehingga tidak kami sarankan untuk menjadi destinasi wisata. Akhirnya setelah berdiskusi secara singkat serta mencoba googling mencari alternatif curug yang lain maka meski sudah jam 16:00 WIB kami memutuskan untuk menuju Curug Ciputut di Desa Talagening Kecamatan Bobotsari Purbalingga.
Tujuan Awal ke Curug Sawangan Bumisari, namun kondisi
curug sedang kering
            Jalan menuju Curug Ciputut cukup mudah karena selain jalurnya mudah diingat, kondisi jalan juga cukup halus. Jalur yang harus ditempuh jika dari Purbalingga yaitu ke jalur Bobotsari arah Pemalang, kemudian sampai pertigaan dekat Balai Desa Tlagayasa (jika tidak salah) belok kiri (lebih mudahnya amati kiri jalan, cari pertigaan jalan yang ada penunjuk arah menuju SMP 3 Bobotsari, setelah pertigaan yang dimaksud ketemu maka belok kiri), jika benar/tidak salah belok maka anda akan melewati SMP 3 Bobotsari, kemudian belok kiri ikuti jalan yang halus, sampai pertigaan lagi belok kanan lagi maju sedikit sampai ketemu pertigaan belok kiri, ikuti jalan sampai jalan aspalnya habis/buntu. Saat jalan sudah buntu anda akan menemui kebun pisang dan ada tulisan “Demplot Kebun Pisang, IbM Kelompok Usaha Pisang Unsoed di Talagening”. Jika masih kurang jelas bisa ditanyakan ke penduduk sekitar. Setelah sampai disini perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.
            Jalur tanah yang harus dilalui menuju curug cukup menantang, apalagi nanti anda harus menuruni tangga besi dengan posisi vertikal. Kami awalnya cukup khawatir saat menuruni tangga ini karena takut jika kondisi besi sudah lapuk. Kekhawatiran kami tidak terbukti karena saat kami menuruni tangga kondisi besi masih cukup kuat. Meski demikian Pemerintah Kabupaten Purbalingga diharapkan berperan aktif memperbaiki kondisi yang ada agar Curug Ciputut lebih aman dan menarik lagi karena dikhawatirkan tangga besi yang dekat dengan sumber air akan menyebabkan tangga besi itu cepat berkarat dan lapuk. Tangga besi seharusnya diganti dengan model undak-undakan dari semen agar lebih mudah dilalui oleh semua orang. Setelah menuruni tangga besi anda akan menemui banyak saluran air (serupa dengan pompa air) yang mengalirkan air menuju ke sawah dan pemukiman warga. Model saluran air serupa dengan pompa air karena lokasi curug berada di bawah dari pemukiman dan pesawahan sehingga diperlukan model pompa air agar air bisa naik ke atas.
            Derasnya air membelah kesunyian dan keindahan Curug Ciputut. Seperti curug lain yang sudah kami kunjungi, curug ini bagaikan surga tersembunyi karena keindahannya yang luar biasa namun hanya segelintir orang saja yang tahu akan keberadaan curug ini. Keindahan curug ini sekaligus menjawab rasa kecewa kami karena curug yang dikunjungi sebelumnya yaitu Curug Sawangan dan Curug Pengantin jauh dari harapan. Curug Ciputut tergolong unik karena biasanya daerah di sekitar grojogan air cukup dalam, akan tetapi pada curug ini daerah di sekitar grojogan cukup dangkal meskipun curug ini sesungguhnya cukup tinggi sehingga bagi anda yang belum mahir berenang namun ingin berfoto di dekat grojogan air Curug Ciputut bisa menuju ke grojogan dengan mudah tanpa susah payah berenang. Meski demikian bagi yang ingin berenang sambil bermain air ada beberapa spot yang bisa digunakan untuk berenang, meski tidak terlalu dalam dan tidak dibawah grojogan. Perbedaan lainnya dengan curug kebanyakan adalah biasanya di curug hanya terdengar suara jangkrik dan gangsir, sedangkan pada Curug Ciputut selain mendengar suara jangkrik dan gangsir anda bisa mendengarkan harmoni yang ditimbulkan oleh belasan pompa air tradisional yang terletak di dekat curug. Cukup unik bukan.
            Seperti curug-curug lain yang telah kami kunjungi, anda bisa mengunjungi curug ini gratis karena memang curug ini masih belum dikelola dan dikembangkan Pemkab Purbalingga untuk pariwisata. Kendaraan bisa diparkirkan di lahan kosong dekat tulisan “Demplot Kebun Pisang, IbM Kelompok Usaha Pisang Unsoed di Talagening”, pastikan kendaraan terkunci dengan baik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena tidak ada yang menjaga kendaraan anda, serta curug berada di bawah sehingga anda tidak mungkin memantau kendaraan saat bermain air di sekitar curug. Kemungkinan lain adalah ada warga yang berjaga di sekitar kendaraan sehingga anda harus membayar parkir, namun parkir paling mahal hanya Rp. 2.000,00 sehingga cukup murah jika dibandingkan keindahan alam yang terhampar di sekitar curug. Satu hal yang paling utama adalah selalu berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam agar selalu diberi keselamatan, termasuk saat menuju ke Curug Ciputut serta selalu berhati-hati agar rekreasi anda ke Curug Ciputut menjadi rekreasi yang menyenangkan. Sebagai penutup kami ingin menegaskan, jika sedang berlibur ke Purbalingga dan ingin mengunjungi Curug dengan keunikannya yang khas, pastikan Curug Ciputut masuk ke daftar destinasi wisata anda
Share this article :
+
Previous
Next Post »
1 Komentar untuk "Jelajah Curug Ciputut"

nyesel banget, bertahun tahun tinggal di purwokerto dan purbalingga tapi tidak menjelajahi wisatanya :(